Ini Fitur Taksi Terbang Hyundai yang Berhasil Diuji Terbang di Samarinda
Hyundai Motor Group memulai langkah awal mengembangkan Advanced Air Mobility (AAM) di Indonesia. Ini merupakan taksi terbang yang akan digunakan untuk mobilitas di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sebelum digunakan, Hyundai Motor Group melakukan proof of concept (PoC) di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto, di Samarinda, Kalimantan Timur.
Melalui kegiatan ini, dibuktikan solusi mobilitas komprehensif yang mengintegrasikan platform Mobility-as-a-Service (MaaS), yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.
Hyundai Motor Group juga berhasil menyelesaikan penerbangan perdana di luar negeri dari Optionally Piloted Personal Air Vehicle (OPPAV), sebuah demonstrator teknologi AAM yang dikembangkan bersama Korea Aerospace Research Institute.
Grup ini memimpin pengembangan powertrain listrik pesawat tersebut, memanfaatkan keahlian elektrifikasi yang telah terbukti dalam sektor otomotif.
Dalam uji coba, OPPAV terbang dengan kecepatan 50 kilometer per jam pada ketinggian 50 meter selama 10 menit, melakukan manuver berbentuk angka delapan, dan dikendalikan dari Ground Control Station di darat.
Cheolung Kim, AAM Business Development Officer Hyundai Motor Group AAM Division mengungkapkan pihaknya akan terus mengembangkan AAM hingga rencana produksi massal pada 2028.
“Pengembangan pasar AAM memerlukan lebih dari sekadar inovasi pesawat. Upaya ini menuntut kolaborasi seluruh industri penerbangan. Hyundai Motor Group dan Supernal akan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengkomersialkan AAM pada tahun 2028," kata Kim lewat keterangan resmi.
Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN, Prof. Mohammed Ali Berawi mengatakan bahwa kerja sama ini bagian dari peran Nusantara sebagai living lab untuk inovasi teknologi.
“Keberhasilan uji coba ini adalah bukti ketertarikan dan keseriusan perusahaan global dalam berpartisipasi mengembangkan Nusantara,” ujarnya dikutip dari laman IKN.
Hyundai Motor juga memamerkan versi miniatur S-A2, sebuah pesawat yang pertama kali diluncurkan di CES 2024 di Las Vegas pada bulan Januari.
S-A2 dikembangkan oleh Supernal, perusahaan Hyundai Motor yang berbasis di AS yang mengkhususkan diri dalam mobilitas udara canggih, dengan tujuan mengomersialkan layanan taksi terbang pada 2028.
“Agar sektor mobilitas udara masa depan dapat mengamankan pijakannya, tidak hanya diperlukan pengembangan pesawat terbang tetapi juga kerjasama industri penerbangan secara keseluruhan,” kata Kim.
“Supernal, Hyundai Motor, dan Kia akan melanjutkan penelitian dan pengembangan dengan tujuan mengkomersialkan AAM pada tahun 2028 sambil melanjutkan aliansi strategis dengan pemerintah dan lembaga Indonesia untuk memimpin ekosistem AAMdimasadepan.”