Jantung Buatan dari Titanium Ini Ditanam di Tubuh Pasien, Pertama di Dunia
Perkembangan teknologi sangat dirasakan di dunia medis. Belum lama ini, ilmuwan sukses membuat jantung buatan yang berbahan titanium. Menariknya, jantung ini bisa memompa darah 12 liter per menit ke seluruh tubuh.
Untuk pertama kalinya, jantung mekanis penuh buatan bernama BiVACOR telah ditanamkan ke dalam tubuh manusia. Prestasi ini menandai langkah besar dalam menjaga orang-orang tetap hidup sembari menunggu transplantasi jantung. Operasi ini dilakukan di Texas Heart Institute, Amerika Serikat.
Jantung titanium ini menggunakan teknologi levitasi magnetik yang biasa digunakan pada jalur kereta api berkecepatan tinggi. Teknologi ini memungkinkan jantung buatan tersebut berfungsi tanpa gesekan. Ini penting untuk mengurangi risiko kerusakan mesin dalam jangka panjang.
Daniel Timms, pendiri dan CTO BiVACOR, mengatakan pencapaian ini tidak mungkin tanpa keberanian pasien pertama dan keluarganya.
"Dengan memanfaatkan teknologi maglev yang canggih, TAH kami membawa kami selangkah lebih dekat untuk menyediakan opsi yang sangat dibutuhkan bagi orang-orang dengan gagal jantung stadium akhir," kata Daniel Timms dikutip dari New Atlas, Sabtu (3/8/2024).
Cara Kerja Jantung Titanium
Jantung titanium BiVACOR menggunakan teknologi levitasi magnetik. Teknologi ini memungkinkan rotor jantung melayang tanpa gesekan. Hal ini membuat jantung buatan ini lebih tahan lama dibandingkan dengan jantung buatan sebelumnya.
Levitasi magnetik bekerja dengan menolak gaya gravitasi menggunakan medan magnet. Teknologi ini mengurangi risiko kerusakan mekanis akibat gesekan. Jantung buatan BiVACOR menggunakan rotor yang digantung di ruang angkasa melalui magnet. Jantung buatan BiVACOR berukuran sebesar kepalan tangan besar.
Jantung titanium ini mampu memompa darah hingga 12 liter per menit. Ini cukup untuk memungkinkan aktivitas fisik seperti olahraga. Menurut BiVACOR, perangkat ini menggunakan pengontrol eksternal yang dapat diisi ulang untuk menjaga fungsinya.
Sistem Transplantasi Jantung Titanium
Jantung buatan total (TAH) ditanamkan sebagai bagian dari studi kelayakan awal. Studi ini diawasi oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan AS. Operasi penanaman dilakukan di Texas Heart Institute. Uji klinis berikutnya akan mencakup penanaman jantung titanium pada dua pasien lagi.
BiVACOR mengembangkan jantung titanium ini sejak tahun 2013. Jantung ini menggunakan rotor yang levitasi secara magnetis untuk memompa darah. Teknologi ini mengurangi gesekan yang dapat merusak mesin.
Jantung titanium hanya dimaksudkan untuk menjaga pasien tetap hidup saat menunggu transplantasi jantung. Menurut Daniel Timms, perangkat ini memberikan opsi penting bagi penderita gagal jantung stadium akhir. Tahap berikutnya dari uji klinis akan mencakup penanaman pada dua pasien lagi.
Gagal jantung memengaruhi sedikitnya 26 juta orang di seluruh dunia. Menurut American Heart Association , permintaan transplantasi jantung telah berlipat ganda selama 30 tahun terakhir, dan sebagai hasilnya, ada lebih dari 3.400 orang yang menunggu transplantasi saat ini.